Tentang QR Code
QR Code (Quick Response Code) adalah suatu jenis barcode dua dimensi yang dikembangkan oleh Denso yang pertama kali didesain untuk perusahaan automotive (http://en. wikipedia. org/wiki/ QR_code).
Sebuah QR Code terdiri dari titik-titik kotak berwarna hitam yang diatur pada bujursangkar berwarna dasar putih yang dapat dibaca oleh suatu piranti pemindaian (scanner, kamera) dan diproses menggunakan Reed-Solomon error correction, sampai gambar dapat diterjemahkan dengan benar, kemudian data dapat diambil dari komponen gambar horizontal maupun vertikal.
(Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/QR_code)
Keunggulan QRCode adalah
kemampuannya menyimpan data dalam jumlah besar dan dapat dibaca dengan relatif
cepat (namun tetap kalah cepat dibandingkan dengan pembacaan barcode 1
dimensi).
Kapasitas data atau
character yang dapat disimpan oleh QRCode adalah sebagai berikut :
Maximum character storage capacity (40-L)
character refers to individual values of the input mode/datatype |
|||
Input mode
|
max. characters
|
bits/char
|
possible characters, default encoding
|
Numeric only
|
7,089
|
3⅓
|
0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
|
4,296
|
5½
|
0–9, A–Z
(upper-case only), space, $, %, *, +, -, ., /, :
|
|
Binary/byte
|
2,953
|
8
|
|
1,817
|
13
|
Skenario Penggunaan
QRcode antara lain adalah :
·
Meretrieve kode partnumber yang panjang beserta
deskripsinya
·
Meretrieve alamat url dari website (untuk mobile
device)
·
Melakukan pertukaran data tanpa melibatkan
aplikasi database (ditempelkan pada dokumen kontrak, invoice dan lain
sebagainya)
·
Indexing dokumen (ditempelkan pada dokumen
sebagai metode verifikasi) untuk mempercepat data input.
·
Ide kreatif lainnya.
Piranti Pencetak QR Code
Karena hanya mengandalkan
titik-titik berwarna hitam dan background berwarna putih maka akurasi dan
efektifitas penggunaan QR Code sangat tergantung pada kualitas cetak, semakin
jelas hasil cetak dan semakin sedikit noise yang terjadi maka barcode akan
semakin akurat dan mudah dibaca.
Penulis telah melakukan
implementasi pencetakan label QRCode dengan menggunakan piranti laser print
(fuji Xerox printer P255 DW), Inkjet Canon Pixma 2700, serta printer barcode
Toshiba B-EV4 , ketiganya menghasilkan barcode yang berkualitas baik pada
ukuran label 50 mm x 40 mm. Yang perlu diwaspadai pada inkjet maupun laser
print adalah kualitas barcode pada saat kondisi tinta atau toner kurang
sehingga mulai menghasilkan warna hitam yang tidak solid / abu-abu. Untuk
printer khusus barcode akan menghasilkan kualitas yang seragam pada setiap
lembar yang dicetak sehingga untuk jumlah barcode yang besar sangat
direkomendasikan menggunakan printer barcode.
Fuji Xerox Printer P255 DW untuk mencetak QR Code
Printer
barcode Toshiba B-EV4 mampu mencetak 100 buah label QRcode dalam waktu lebih
kurang 3 menit pada label berukuran 50 mm (lebar) dan 40 mm (tinggi),
kelemahannya adalah setiap 1500 label kita harus mengganti rol label dan rol
karbon print. Keunggulan penggunaan printer ini adalah label yang dihasilkan
tidak pudar warnanya dalam waktu singkat
Printer Barcode Toshiba B-EV4 untuk mencetak QR Code Label
Teknik lain yang perlu
diperhatikan adalah meyakinkan bahwa aplikasi pencetak barcode menghasilkan
image yang beresolusi tinggi (high resolution) sebelum dikirim ke media
pencetak / printer.
Piranti Pembaca QRCode
Untuk piranti pembaca QRCode yang ada dipasaran saat ini
antara lain :
1.
Mobile device (Smartphone Android, Blackberry
dan Apple)
2.
Handheld barcode scanner merek dan tipe tertentu
3.
Document Scanner merek dan tipe tertentu
Pilihan mobile device adalah karena harga yang relative murah dan tersedia
dimana-mana namun untuk fungsi document management atau indexing dan dataentry
dalam jumlah besar dalam waktu singkat mobile device kurang nyaman dan kualitas
gambar yang dihasilkan cenderung lebih rendah daripada document scanner.
Handheld barcode scanner menawarkan integrasi dengan komputer
dengan lebih mudah dan kecepatan membaca barcode QR jauh lebih cepat daripada
document scanner maupun mobile device, kelemahannya adalah handheld barcode
scanner hanya mengirimkan data yang dibaca tanpa menyimpan image dari dokumen
yang di pindai. Tidak semua handheld barcode scanner mampu membaca QRCode,
penulis menggunakan handheld barcode Merek Symbol DS 6700 yang mampu membaca
barcode 1 dimensi dan 2 dimensi.
Barcode Scanner 2 Dimensi Merek Symbol DS 6700
Document Scanner menawarkan penyimpanan image dan pembacaan QRcode
sebagai data dalam sekali proses. Namun kelemahannya adalah kecepatan pembacaan
kurang cepat dibandingkan handheld dan kualitas cetak dari dokumen yang
dipindai sangat menentukan akurasi dari pembacaan barcode QR Code. Document
scanner yang telah menyediakan aplikasi pembacaan QRcode adalah Fujitsu tipe Fi
series (Fi 6130Z, Fi6230Z, Fi5530C2, Fi6750S, Fi 6670, Fi6770, Fi6800) dengan
menggunakan aplikasi Scan All Pro dalam paketnya, selain itu adalah scanner
merek HP (1300) dengan aplikasi scanning suite nya.
Fujitsu Scanner Fi 6230Z untuk memindai dan membaca QRcode
Apabila pembaca berminat
menggunakan QRCode namun memiliki scanner dokumen yang bukan Fujitsu maupun HP,
dapat digunakan merek lain seperti Kodak dan Canon tipe DR dilengkapi dengan
aplikasi pihak ketiga atau membuat aplikasi pemindai dan pembaca QRcode sendiri
menggunakan komponen software scanner seperti ABBYY FineReader SDK (
www.abbyy.com) atau Dynamic Twain (www.dynamsoft.com). Untuk implementasi
QRcode yang kompleks sebaiknya dikembangkan sendiri aplikasi pemindaiannya,
karena keterbatasan dari aplikasi pihak ketiga (termasuk dari Fujitsu dan HP) yang
saat ini ada dipasaran yang hanya mampu membaca QRcode untuk penamaan file atau
disimpan sebagai textfile.
Komponen Software untuk Barcode QR
Untuk mencetak barcode saat ini penulis membuat aplikasi sendiri dengan
menggunakan komponen barcode :
Neodynamic , Barcode Professional SDK 3.0 for .NET (http://www.neodynamic.com/)
yang mampu menghasilkan image barcode QRCode beresolusi tinggi dengan
penggunaan yang amat mudah. Neodynamic menawarkan trial version secara gratis
apabila ingin mencoba di www.neodynamic.com.
Untuk membaca barcode QR Code
melalui image yang dihasilkan document scanner, penulis menggunakan ABBYY FineReader SDK ( untuk OCR dan
membaca barcode) dan ABBYY menawarkan ABBYY
FineReader SDK Cloud untuk pengguna yang ingin mencoba.(www.abbyy.com).
Pilihan lainnya adalah
menggunakan Dynamic Twain dengan ekstensi pembaca barcode 2 Dimensi dari
dynamsoft (www.dynamsoft.com).
Yang perlu dicatat adalah adalah semakin banyak data yang ada pada
barcode QR code, ukuran bujur sangkarnya akan semakin besar sehingga teknik
sizing image dibutuhkan agar menghasilkan hasil cetak barcode dengan ukuran
yang stabil.
Contoh Implementasi
QRCode digunakan pada suatu organisasi untuk memberikan
keterangan mengenai kelengkapan dokumen dalam suatu berkas dokumen dalam sebuah
MAP. QRCode berisikan data :
Nomor unik formulir pada dokumen, Nomor urut dokumen, judul
dokumen, tanggal dokumen, dan jenis-jenis kelengkapan dokumen yang ada pada
berkas dokumen .
Penulis menuliskan baris data diatas menggunakan separator
"I", sehingga teks yang dibaca adalah sebagai berikut :
Nomor unik formulir
pada dokumen| Nomor urut dokumen| judul dokumen,|tanggal
dokumen|Subdokumen1|Subdokumen2|Subdokumen3|Subdokumen4
Setiap berkas dokumen ditempeli
barcode QR dan pada saat pengguna ingin mengetahui kelengkapan dokumen dan
isinya , cukup melakukan pemindaian dengan handheld barcode untuk mendapatkan
informasi diatas tanpa perlu melakukan koneksi dengan database manapun.
Demikian tulisan singkat ini
semoga memberikan gambaran mengenai penggunaan QRCode untuk indexing atau
datacapture.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar