Rabu, 14 Agustus 2013
Mitos Penggunaan Pensil 2B dan Menggosokkan Lapisan Lilin Pada Teknologi Optical Mark Reader dengan Image Scanner
Menyimpan dan me-retrieve data menggunakan barcode dua dimensi QRCode
Tentang QR Code
Maximum character storage capacity (40-L)
character refers to individual values of the input mode/datatype |
|||
Input mode
|
max. characters
|
bits/char
|
possible characters, default encoding
|
Numeric only
|
7,089
|
3⅓
|
0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
|
4,296
|
5½
|
0–9, A–Z
(upper-case only), space, $, %, *, +, -, ., /, :
|
|
Binary/byte
|
2,953
|
8
|
|
1,817
|
13
|
Piranti Pencetak QR Code
Piranti Pembaca QRCode
Komponen Software untuk Barcode QR
Contoh Implementasi
Rabu, 13 April 2011
Network Scanner : Menjalankan Alih Media yang aman
Tahun 2010-2011 kita dikejutkan dengan adanya wikileaks, dimana informasi yang cukup sensitif dapat dengan mudah disebarkan ke dunia maya.Yang menimbulkan pertanyaan berikutnya : apakah semua dokumen yang sudah di digitalisasi itu aman? Bagaimana kalau data nasabah melayang dari organisasi melalui email? Bagaimana kalau hasil riset yang dilakukan bertahun-tahun dicopy ke dalam flashdisk dan terbang ke kantor pesaing kita?
Untuk mengamankan dokumen digital kita perlu lebih dahulu mendefinisikan siapa yang berhak melihat dokumen kita dan siapa yang tidak, ini disebut sebagai pengaturan hak akses. Setelah itu kita perlu mendefinisikan pengamanan proses alih media yang kita lakukan dan terakhir kita akan menentukan metode akses dan distribusi serta metode penyimpanani dari dokumen digital tersebut. Pada tulisan ini saya hanya membatasi ruanglingkup pada pengamanan proses alihmedia dokumen.
Desktop Scanner
Untuk mengamankan hasil alihmedia keluaran scanner, secara tradisional kita mesti menyakinkan bahwa komputer yang dilakukan untuk scanning atau terhubung dengan scanner aman. Aman artinya hanya user yang berhak yang dapat membuka folder dan file dan biasanya hanya user yang berhak yang dapat melakukan scan dengan komputer tersebut.
Praktek yang terjadi biasanya adalah scanner dihubungkan ke komputer yang "umum" kemudian pengguna mengcopy hasil tersebut ke USB atau ke foldernya lewat jaringan dengan tetap meninggalkan file asli di komputer "umum" tersebut, belum lagi aplikasi scanner menyimpan temporary files dari dokumen yang dihasilkan scanner.
Dengan kondisi demikian, rasanya kita berada di kantor yang dokumennya berceceran dimana2 penuh dengan salinan disana sini. Kejadian tersebut sering terjadi apabila kita menggunakan Desktop scanner.
Modern Network Scanner
Sekitar tahun 2008 Kodak meluncurkan Modern Network Scanner,kemudian diikuti oleh Fujitsu dan kemudian Canon. Penulis menyebut tipe ini "modern" karena dilengkapi oleh layar LCD dan keyboard sehingga pengguna dapat langsung melihat hasil scan dan melanjutkan proses menyimpan setelah melihat hasil scannya cukup baik. Tahun-tahun sebelumnya network scanner biasanya merupakan ekstensi fitur scan dari mesin multifunction dimana kita melakukan scanning ke suatu folder namun hasil scan baru ketahuan setelah kita membuka file yang dihasilkan.
Modern network scanner ini memiliki fitur antara lain : hak akses setiap pengguna serta proses scan dan distribusinya dapat diatur oleh administrator, file yang dihasilkan langsung disimpan dalam mesin scanner kemudian distribusikan ke folder orang yang berhak sehingga tidak ada komputer lain yang menyimpan hasil scan (image yang disimpan dalam scanner tidak dapat diakses), satu scanner dapat dipergunakan banyak orang dengan aman karena setiap orang memiliki hak akses berbeda.
Pengaturan pengguna Modern Network Scanner ini dilakukan oleh administrator, adapun metode pengaturan setiap merk modern Network scanner yang beredar berbeda-beda, Kodak menggunakan kunci berupa USB disertai login dan password untuk mengatur hak akses dan alur proses pada scanner, Fujitsu mewajibkan Microsoft LDAP untuk mendaftarkan pengguna scanner sehingga pengguna memiliki single-sign-on yaitu login password yang sama dengan saat login di komputer dalam lingkungan windows server (memudahkan disatu sisi namun menutup peluang bagi organisasi yang tidak menggunakan windows server), Canon muncul dengan pilihan yang lebih fleksibel yaitu pengaturan independent maupun LDAP. Sayangnya ketiga merk tersebut memiliki kelemahan utama yaitu hanya menyediakan metode automatic document feeder atau ADF sehingga tidak memungkinkan untuk organisasi yang memiliki dokumen berbentuk buku atau bendel.
Terlepas dari kelemahan dari modern network scanner tersebut, fungsi utama yaitu "pengamanan hasil awal alihmedia" dapat terpenuhi oleh penggunaan scanner ini (kecuali admin scanner dengan baik hatinya memberikan login passwordnya ke semua user) dimana hasil dari scan langsung diarahkan ke folder pengguna dan log atau catatan penggunaan scanner dapat dilihat oleh administrator dan tidak ada lagi "berkas" di PC lokal karena scanner ini beroperasi secara independen tanpa menggunakan komputer (namun terhubung dengan jaringan komputer menggunakan kabel LAN).
*Penulis menjalankan test pada produk Network scanner dari Kodak, Fujitsu dan Canon dari kurun waktu 2009-2011 belum menggunakan produk selain 3 merk diatas.
Kamis, 03 Juni 2010
Myth about Duty Cycle on document scanner productivity
I don’t know if it is problem with you, but this was my problem back in 2004, when I got a project to scan 2 million pages of OMR forms in ten days. I was looking for scanner that has higher duty cycle per day to do the job. I was calculate the productivity just based on duty cycle per day, which is very wrong in calculating productivity of a scanner based on duty cycle for a project, but the method is right thing to do when you are planning to scan document on daily basis throughout the years.
After I understand the concept of duty cycle , I began to try some of document scanners for project scanning (1-30 days scanning) and this is the maximum productivity I got for the scanner :
Fujitsu Fi 4120, Fi 5120, Fi 6130 can be use more than 6000 pages per day in extreme cases is 12,000 pages (continuous scanning non-stop for every 4 hours in 24 hours) .Fi 5530 C/C2 can scan more than 10,000 pages per day. Fi 5650 C/Fi 6670 can scan more than 20,000 pages per day ( 10 hours a day). Fi 5900 C can scan more than 100,000 pages per day (10 hours per day). (yes, I got most types of Fujitsu scanner in my office).
Scansnap S500, S510 extreme cases in my customers premise was 100,000 pages in one week to process OMR forms using Digital Mark Reader scanner. We were able to create TWAIN interface for Scansnap S500 and S510 back in 2006-2007. The original scansnap series doesnot have any TWAIN drivers.
Avision AV 121 and AV 122 can processed more than 4000-5000 pages per day but it you must stop every 4 hours and let the machine cooling down for 15 minutes. This is the same with Kodak I 1120 and I found out the product is very identical with Avision.
Miru scanners from Korea MDS 2500 CV can process 150,000 pages per day. (yes the scanner speed is 120 ppm for A4, 200 dpi, BW).
Canon DR 5010 is my favorite Canon scanner, it can process more than 20,000 per day without any complaints.
The titan is Bowe Bell and Howell Spectrum Series Scanner that can process 120,000 pages in a day without any rest. The performance was stable.
For the other scanners I have not try yet. But in my opinion you should also look the reputation of scanner or the look of the scanner before you try. Sometimes the specs also help with your decision say a scanner that has speed 80 ppm but duty cycle only 1000 per day that will be unreasonable to be tried ( the scanner will be failure in : 360 days x 1000 x 5 years = 1,8 million pages and you scan daily = 80 ppm x 60 minutes x 8 hours = 38,400 pages/day, and scanner will be last in 46 days )
1. Please let your scanner rest every 4 hours at least for 15-20 minutes by shutting down the power.
2. Clean up your scanner after use. Especially the sensor and lens (easy so you do not create scratch on the lens)
3. Prepare scanner consumables (pick roller, brake roller, pad assy).
4. Remember that the operator still a human who need rest.
5. Learn your scanners utility (reset the roller counter or cleaning counter)- so if the scanners suddenly stop and create message like “please clean the scanner” or “please change roller”, you will need to reset the settings and if required, change the consumables.
Selasa, 01 Juni 2010
Avision AV50F – scanner praktis serba guna
Gambar 1. Demo Unit AV 50 F di kantor
Scanner Avision AV50F adalah scanner Automatic Document Feeder dengan kecepatan 20 lembar/menit. Scanner ini mampu melakukan scanning satu muka (simplex) maupun dua muka (duplex) dengan mode black and white , grayscale maupun color. Keunikan dari scanner ini adalah main unit dapat dipisahkan dengan tray unitnya (dock), konsepnya adalah apabila mobilitas tinggi kita cukup membawa main unitnya untuk melakukan scanning dengan hanya membawa 2 konektor USB sebagai sumberdaya, namun perlu diingat bahwa main unit ini adalah sheetfed scanner yang hanya mampu memproses scanning dokumen selembar demi selembar.
Gambar 2
Gambar 1 : scanner Avision AV50F , unit dapat dilepas menjadi sheetfed scanner
Scanner Avision AV50F memiliki 2 input tray yaitu di ADF docknya dan di Main Unit Sheetfednya. ADF dock mampu menampung 20 lembar dokumen A4/Folio dan akan diproses dengan kecepatan 20 lembar per menit. Sheetfed input tray hanya dapat menampung satu per satu dokumen , namun scanner ini mampu memproses dokumen dengan ketebalan hingga 1.2 mm, dengan kemampuan ini maka sheetfed unit ini mampu memproses scanning buku tabungan, BPKB, KTP, SIM, Kartunama sebagai alternatif penggunaan scanner jenis flatbed.
Pengolahan image dokumen yang discan atau dipindai,dapat dilakukan secara customized dengan kombinasi hasil yang diinginkan secara bebas (misal : halaman 1 BW, halaman 2 warna atau halaman 1 autocolor detection dan halaman 2 hitam putih, atau kedua halaman autocolor detection).
Gambar 2.
Bebas menentukan mode scanning yang diinginkan pada halaman muka atau/dan belakang
Untuk menangani dokumen khusus seperti formulir lamaran kerja atau curriculum vitae (seragam bentuknya) kemudian seluruh halaman akan didigitalisasi dengan mode hitam putih kemudian foto pelamar dicrop dalam bentuk warna maka Avision 50F menyediakan fasilitas scanning yang disebut sebagai Relative To Document.
Gambar 3.
Contoh fitur Relative Document mampu menghasilkan dokumen utuh dalam bentuk hitam putih dan hasil cropnya dalam bentuk warna dalam satu kali scan
Kesimpulan : Scanner ini bisa membantu kegiatan scanning untuk dokumen biasa, dokumen berupa buku tabungan, buku BPKB (dengan melalui feeder bawah).
Spesifikasi : 15 ppm/30 ipm utk kertas A4 simplex/duplex, max resolution 600 dpi, USB 2.0, Twain /ISIS
Kamis, 23 April 2009
Scanning Kertas A3 dengan menggunakan Scanner ADF duplex ukuran A4
Carrier Sheet adalah suatu map plastik khusus yang didesain untuk memproses lembar A3 dengan scanner A4. Bagaimana cara bekerjanya ? Pertama kita harus melipat kertas A3 sehingga berbentuk A4 kemudian dimasukkan ke dalam carrier sheet. Kemudian kita mengatur setting scanner duplex (melakukan scanning dua sisi sekaligus) dan option mode : carrier sheet. Maka kemudian lembar dalam plastik carrier sheet diproses oleh scanner dan menghasilkan image berukuran A3 (A4 x 2 muka digabungkan otomatis). Scanner yang dilengkapi kemampuan memproses carrier sheet adalah Fujitsu Scansnap S510 dan Fujitsu Fi 6010 N.
Folio Scanning adalah fitur scanner untuk memproses lembar A3 dengan scanner A4 cukup dengan melipat kertas A3 menjadi A4 serta melakukan pemindaian dan langsung menghasilkan image berukuran A3, tanpa menggunakan carrier sheet. Cara melakukan scanning dengan fitur ini mudah sekali, tinggal melakukan setting folio scanning dan meletakkan kertas A3 yang telah dilipat ke dalam tray ADF dan hasilnya adalah image berukuran A3. Folio scanning adalah fitur yang miliki scanner Canon, salah satunya DR 3080 CII.
Kelemahan sistem ini adalah kualitas image sering terdistorsi apabila kita tidak melipat lembar A3 tersebut dengan benar. Namun untuk kualitas yang acceptable solusi ini memang akan banyak menghemat investasi.
Automatic Page Detection pada Scanner ADF (Automatic Document Feeder)
Dalam melakukan scanning dokumen, seringkali kita bertemu dengan berbagai ukuran kertas yang harus kita pindai sebagai satu bundel file atau satu folder file. Teori idealnya adalah kita harus melakukan pemindaian pada satu jenis ukuran dokumen dengan suatu setting, kemudian dokumen lain dengan setting yang berbeda lagi.
Namun kenyataannya suatu dokumen biasanya harus mengikuti urutan tertentu meskipun ukuran dari setiap dokumennya berbeda-beda. Misalnya pada aplikasi lamaran pekerjaan yang mensyaratkan urutan surat lamaran pekerjaan, CV, surat keterangan sehat dari dokter, fotocopy KTP , Ijazah dan lain sebagainya yang kisaran ukurannya mulai A6 hingga legal bahkan A3. Bagaimana jika kita mendapatkan pekerjaan untuk melakukan scanning 2 juta lembar dokumen pegawai misalnya, apakah setiap ukuran kertas kita melakukan setting sebelum pemindaian?
Jangan terlalu kuatir. Di dalam scanner Automatic Document Feeder (ADF) kebanyakan telah dilengkapi oleh fitur Automatic Page Detection dengan berbagai nama alias antara lain Autopage Detection, Scanners Maximum, dan Autosize Documents. Dengan fitur ini kita cukup melakukan setting kertas terbesar saja, kemudian hidupkan opsi automatic page detection dan scanner otomatis melakukan pemindaian image sesuai dengan ukuran masing-masing kertas. Dengan bantuan ini maka pekerjaan pemindaian dapat menjadi lebih cepat karena hanya dengan satu setting saja, satu bundel dokumen berbagai ukuran dapat dipindai dengan cepat dan mudah.
Bagaimanakah batas dari Automatic Page Detection ini ? Hal ini sangat tergantung dari spesifikasi scannernya. Untuk scanner Fujitsu dan Avision misalnya untuk scanner A4 akan dibatasi hingga panjang 35 cm atau 14 inch, untuk melakukan scanning lebih panjang dari itu, setting scanner harus didefinisikan sebagai long page scanning (hingga sekitar 3 meter kalau tidak dipaksakan, penulis pernah memaksakan hingga 6 meter) yang harus benar-benar sesuai dengan ukuran dokumen (perlu diukur pakai penggaris). Untuk scanner Kodak memang luar biasa mudah, kita tidak perlu mendefinisikan apa-apa setelah memilih Automatic Page Detection, scanner ini dapat memproses document sepanjang maksimum 3 meter.
Keterbatasan kualitas cropping dari sebuah scanner akan ditentukan oleh kualitas dokumennya. Apabila kita melakukan scanning dokumen yang terlipat maka ujung lipatan akan berwarna hitam legam kecuali kita melakukan setting white background pada scanner.
Anda menjalani pekerjaan scanning dengan berbagai ukuran dokumen ? Carilah scanner ADF yang memiliki fitur Automatic Page Detection.